Kunikmati lantunan tawa yang kian bergemuruh ditelingaku, tak dapat diproteskan, aku adl orang yang slalu membuat topik agar mereka tertawaa .
Namun saat aku sendiri, dan sampai dirumah yang bak sbuah Neraka ini, semua rasa itu hilangg, kuingat.ingat lantunan gemuruh tangis dimasa lalu,
Ayah yang tak ada lagi karna dipanggil Sang Ilahi,
dan Ibu yang jiwanya kian labil karna tag sanggup mninggalkan separuh jiwanya,
Sampai kpan Dia bisa merelakan kepergian Ayah?
Andai Dia melihat kami,
Andai Dia tau mngapa Ayah meninggalkan kmi,
Andai Dia menyadari jawaban dari semua pertanyaan hatinya yang meresahkannya..
5tahun telah berlaluu namun tetap sajaa tak ada bedaa
.
Saat jiwa,pemikiran,dan batin kian terkuras, hnya 1 yg ada dipikiranku, yaitu meninggalkan tapakan jejak kakiku didunia ini .
Andai bunuh diri bukanlah dosa, itulah hal yg pertama kali kulakukan .
Stiap tengah malam kuhidupkan lantunan kidung penderitaan, dan air mata pun kian membasahi pipikuu,
.
Aku dapat berdiri disini karna semata.mata hanya ingin merubah takdir yang menyesatkan ini,
membalas budi Ibu yang walaupun tak pernah skalipun menganggapku ada,
Jagai Dia Tuhan, hanya karnanya Aku mematuhi perintahmu,
Biarlah keluh kesah,tetesan air dan keringat yang kutumpahkan menjadi berkat buatku dikemudian hari .
Biarkanlah aku merasakan dapat berbagi dengan sesamakuu .
Biarkan aku menikmati jerih payah perjuanganku,
walau kini Aku bak babu, biarlah hal itu yang menuntunku menuju sang majikaan,
.
Biarkan cintaku berlalu dibawa angin yang bergemuruh, tegarkanlah hatiku agar Aku mengikhlaskannya,
karna Citaku adalah hal paling berharga
.
Hasil pencapaiannya hanya kuserahkan ketanganmu, Tuhan:')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar